Masa kejayaan tambak bandeng di sepanjang pesisir utara Pulau Jawa sejak 1970-an perlahan musnah. Ombak yang mengikis garis pantai atau disebut abrasi menjadi musababnya.
Kemusnahan tambak adalah akhir dari awal ancaman lebih serius dari abrasi. Hilangnya mata pencaharian, tempat tinggal, hingga rusaknya ekosistem di daerah pesisir menjadi catatan besar yang harus diwaspadai semua pihak. Bencana iklim yang memengaruhi suhu permukaan laut berkontribusi terhadap kekuatan angin yang dibawa ombak.
Abrasi sangat bergantung pada proses sedimentasi wilayah pesisir. Selain faktor gelombang laut, manusia juga bisa menyebabkan abrasi. Ketimpangan ekosistem laut akibat eksploitasi besar-besaran terhadap terumbu karang dan ikan laut serta penambangan pasir turut menciptakan efek buruk dari abrasi. (sumber: tirto.id)
Beberapa waktu terakhir terjadi banjir rob di beberapa kawasan dan gelombang besar. Gelombang melimpas tanggul laut dan menyebabkan banjir. Beberapa faktor penyebab banjir rob :
• Keadaan topografi suatu wilayah
• Pemanasan global
• Penurunan permukaan tanah
• Pemanfaatan air tanah berlebihan
• Kawasan berada di endapan tanah lunak yg mengalami konsolidasi
• Sistem drainase tidak baik (endapan, sampah)
• Pembabatan hutan bakau
Untuk menggali lebih lanjut tentang ancaman tenggelamnya Pantai Utara Jawa, KATSGAMA bekerjasama dengan Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM mengundang Prof. Bambang Triatmodjo (KATSGAMA 74) dan Dr.Eng Rahman Hidayat (KATSGAMA 85) untuk memberikan materi pada diskusi virtual KATSGAMA dengan tema “Land Subsidance & Global Warming”, Ancaman Tenggelamnya Pantai Utara Pulau Jawa. Diskusi ini diikuti sekitar 84 alumni Teknik Sipil UGM dari berbagai angkatan.
Materi pada link [download]
Record audio pada link [download]