Tahun 2020 baru berjalan tiga bulan namun goncangan ekonomi telah terjadi begitu hebatnya. Ekonomi tiba-tiba ambruk dalam sekejap akibat menyebarnya virus korona ke seluruh dunia. Seberapa buruk situasinya dan apa dampaknya pada bisnis? Saya akan coba menggambarkannya di artikel ini.
Semenjak WHO (World Healthy Organization) mengumumkan bahwa COVID-19 merupakan pandemi dunia, perilaku konsumen di berbagai sektor bisnis berubah. Konsumen menjadi sangat berhati-hati untuk melakukan konsumsi dan berusaha untuk menjaga diri dan keluarganya untuk tetap bertahan di situasi ini.
Dalam menghadapi Covid-19, Pemerintah Indonesia melakukan pendekatan yang cepat dan prudent untuk mengurangi dampaknya pada perekonomian. Beberapa ahli mengkhawatirkan, dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh Covid-19 bisa lebih besar dari dampak kesehatan, dan pertumbuhan ekonomi akan melambat. Jika terjadi perlambatan ekonomi, maka daya serap tenaga kerja akan berkurang, meningkatnya pengangguran dan kemiskinan.
Pemerintah Indonesia mengambil kebijakan yang komprehensif di bidang fiskal dan moneter untuk menghadapi Covid-19. Di bidang fiskal, Pemerintah melakukan kebijakan refocusing kegiatan dan realokasi anggaran. Untuk itu, Presiden RI, Joko Widodo, menerbitkan Inpres No.4/2020, yang menginstruksikan, seluruh Menteri/Pimpinan/Gubernur/Bupati/Walikota mempercepat refocusing kegiatan, realokasi anggaran dan pengadaan barang jasa penanganan Covid-19. (sumber: djkn.kemenkeu.go.id/)
Demikian juga dampak covid-19 pada direktorat sumber daya air. Perubahan anggaran terjadi karena imbas covid-19. Anggaran yang sebelumnya sudah ditetapkan untuk pelaksanaan kegiatan belanja barang, belanja pegawai, belanja modal dilakukan pemotongan, realokasi dan refocusing sesuai instruksi presiden.
KATSGAMA mengundang Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Ir. Jarot Widyoko, Sp.1., untuk memberikan materi pada diskusi virtual KATSGAMA pada 19 Mei 2020. Beliau adalah alumni Teknik Sipil UGM angkatan 1981. Pada diskusi ini, beliau mengangkat tema Dampak dan Tantangan Sektor Konstruksi SDA pada Era Pandemic COVID-19, yang diikuti oleh sekitar 73 alumni dari berbagai angkatan yang tersebar di seluruh Indonesia, bahkan beberapa alumni berada di luar negeri.
Materi pada link download
Rekaman audio pada link download